Sabtu, 02 April 2011

The place where i am

Image and video hosting by TinyPic

aya mulai menggunakan kursi roda. Ini membuatnya sulit bersekolah. Tapi aya tetap tegar dan melanjutkan sekolahnya.




Seperti kebiasaan rakyat Jepang
umumnya, keluarga Ikeuchi
mendatangi kuil untuk meminta
berkat. Tidak cuma itu, ide Mizuo
membuat mereka melakukan
foto keluarga. Terbawa oleh
suasana gembira, seluruh
anggota keluarga terlihat mulai
bisa menerima keadaan "baru".




Begitu sampai di sekolah, Aya
telah ditungu oleh Mari dan Saki
yang bergantian mendorongkan
kursi roda yang didudukinya.
Sudah tentu, hal itu membuat Aya
sangat gembira karena masih
bisa berada ditengah-tengah
para sahabatnya.


Tidak cuma itu, hubungan
persahabatannya dengan Asou,
yang merasa beberapa ucapan
Aya sangat mirip dengan
mendiang kakaknya, semakin
akrab. Saat mendorong kursi
roda aya, keduanya
mendengar suara lantai kayu
yang berderit dan sama-sama
tersenyum.



Sayang dengan kondisi sekarang,
sulit bagi Aya untuk bisa
mengikuti pelajaran seperti
layaknya orang normal. Hal itu
juga dirasakan oleh wali kelas,
yang setelah bertemu dengan
Shioka dan kepala sekolah,
menyarankan supaya Aya
dimasukkan ke sekolah khusus
supaya tidak menghambat
rekan-rekan sekelasnya.




Baru saja menyerahkan apa
harapannya untuk masa depan
kepada seorang guru, Aya
dicegat oleh Mari saat pulang
sekolah. Rupanya, sang sahabat
telah mendengar kabar Aya
keluar dari tim basket, dan
marah.




Selama sesi rehabilitasi, Aya
diberikan 'hadiah' beban yang
dipasang pada kakinya supaya
bisa berjalan lebih baik. Kondisi
tersebut terus diperhatikan oleh
Dokter Mizuno, yang
menyarankan pada Shioka
supaya Aya bisa dimasukkan ke
sekolah khusus untuk orang
cacat.


Atas saran Dokter Mizuno, Shioka
mengunjungi sekolah untuk
kaum cacat dan disambut oleh
seorang gadis bernama Azumi
yang ternyata memiliki penyakit
seperti Aya. Melihat semangat
Azumi dan obrolan singkat yang
sempat terjadi diantara
keduanya, Shioka pulang dengan
semangat baru.




Di sekolah, pertengkaran antara
Aya dan Mari ternyata masih
berlanjut dan hal itu diketahui
Asou saat mendorong kursi roda
yang diduduki Aya. Disambut
oleh Shioka yang menjemput
sang putri, Asou sempat ragu-
ragu ketika ditawari untuk
makan malam bersama karena
sikap Mizuo ayah Aya yang
dianggap tidak biasa.



Siapa sangka, keesokan harinya
hubungan antara Aya dan Mari
membaik. Semua berawal ketika
keduanya bertemu di atap
sekolah dan lewat obrolan,
akhirnya bisa menyelesaikan
perselisihan dengan baik. Saat
turun, Maki mendorong kursi
roda Aya sambil bercakap-cakap.



Saat kembali ke rumah, Aya
mendapati formulir pendaftaran
sekolah untuk orang-orang cacat dari
sebuah laci. Sempat kebingungan
dan merasa kecewa, aya
akhirnya memutuskan untuk
menemui kedua orang tuanya
dan menuturkan ingin
menentukan sendiri masa
depannya. Dan masa depannya hanyalah di higashikou.




Kembali ke sekolah untuk
mendukung tim basket, Aya
langsung disambut dengan
hangat oleh mantan rekan-rekan
setimnya, yang berinisiatif
memberikan hadiah pada gadis
itu. Namun, di saat yang sama sambutan berbeda
diberikan para orang tua murid pada shioka.

Semua memprotes hasil kurang
memuaskan yang diperoleh
putra-putri mereka yang diduga
gara-gara gadis malang itu.
Dengan wajah memelas, Shioka
meminta semua yang hadir
untuk memberi waktu bagi
putrinya untuk menyesuaikan
diri. Perdebatan tersebut secara
tidak sengaja didengar oleh
Asou.
Ditempat lain aya sedang memberi semangat pada tim basketnya. Tak tahu yang terjadi pada pertemuan orang tua murid.


Apa yang akan terjadi pada aya?
Dan apa keputusan sekolah?
Akankah apa pindah sekolah ke sekolah khusus?





To be continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar